Wakil Direktur Kantor Lingkungan (USAID) Indonesia, melalui koordinator USAID Lestari Kalteng, Rosenda Chandra Kasih, mengatakan, KPH menjadi satu unit managemen atau salah satu solusi pengentasan permasalahan di sektor kehutanan, dimana merekalah berada di wilah tersebut secara langsung.
“Kita berharap KPH tidak meremehkan unit usaha bersama ataupun kelompok tani, karena di sana ada banyak entititas yang bisa dipacu. Kita juga akan membangun kolaborasi yang konkrit untuk membantu rencana jangka panjang terutama membentuk zonasi yang tepat dengan memilah mana saja yang bisa untuk bisnis dan mana yang harus dikunci untuk kelestarian,” ucapnya saat diwawancarai usai kegiatan Loka Karya, Kamis sore (5/7/2018), di Hotel Luwansa Palangka Raya.
Rosenda juga menjelaskan, sampai saat ini USAID Lestari, telah mengusulkan 11 KPH yang akan masuk pada 33 managemen. Dimana tugas 33 managemen tersebut nantinya adalah bekerja untuk memadukan bentuk perhutanan sosial, dengan catatan, hanya menjembatani KPH dan bentuk penanganan sosial.
Bahkan juga kedepan, USAID Lestari, akan membantu KPH bagaimana membangun pola kontrol terhadap pengawalan kawasan KPH, dengan memberikan manajemen pengawasan.
Adapun tambah Rosendra, acara lokakarya yang digelar dengan mengangkat judul “peluang dan tantangan kesatuan pengelolaan hutan di Kalteng” tersebut, dihadiri sejumlah organisasi lingkungan, 18 UPT dibidang kehutanan dan 33 unit KPH yang ada di Kalteng.
“Kegiatan ini dimaksudkan, agar seluruh KPH bisa berdiskusi bagaimana mereka menghadapi masalah-masalah. Melihat dan sekaligus melakukan pendekatan yang baik, sehingga KPH mampu menjalankan pendekatan untuk menjaga kelestarian hutan,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1)